Wakil Walikota Bogor Siap Dukung Pergerakan Ekonomi Kreatif Melalui REKA BOGOR

Pada Jumat 26 Maret 2021, Wakil Walikota Bogor Dedie Rachim mengikuti diskusi publik melalui aplikasi pertemuan virtual zoom, bertemakan “Mereka Identitas Ekonomi Kreatif Kota Bogor” yang diadakan oleh REKA BOGOR, forum ekonomi kreatif kota bogor, bersama empat narasumber lainnya, Agus Gusnul Yakin, founder Sekolah Alam Bogor, Bayu Hadiputra, ketua komunitas Bogor Graphic Designer, Dimas Hadi, Studi Teater Dipokersen, Akbar Savio, founder Kisruhdotcom, media kreatif Bogor. Diskusi publik ini menghadirkan perwakilan 17 subsektor ekraf Kota Bogor.

“Diharapkan forum ini (REKA BOGOR) bisa menginspirasi dalam terus mendorong tumbuhnya ekraf di Kota Bogor, pemerintah siap support untuk menggarap ini bersama. Pemkot terus mendorong Bogor menjadi kota yang terus berkembang di sektor pariwisata dan industri kreatif. Kuncinya kolaborasi.” kata Dedie Rachim dalam sambutannya. Georgian Marcello, akrab disapa kang Jorji menambahkan “kami mengadakan program ini untuk meningkatkan aktivitas ekraf, untuk pemulihan ekonomi melalui ekraf. karena gairah ekraf di kota ini harus dipertemukan dalam satu ruang agar ekosistemnya bisa terbentuk dengan baik.”. Kang Gusnul, sapaan akrab Founder Sekolah Alam Bogor juga menambahkan “Acara seperti ini harus dilanjut dan dikolaborasikan karena kita ini (pelaku ekraf) belum saling kenal aja, agar rekanan terjadi secara alamiah jika sudah saling kenal, kita sudah berada di jalur yang benar”. “Kita bisa membangun identitas ekraf Kota Bogor dengan memulai pilot project bersama antar pelaku ekonomi kreatif.” sambut Kang Bayu dari Bogrades, komunitas desain grafis.

Dimasa pandemi, geliat ekonomi kreatif Kota Bogor memang perlu ditingkatkan untuk memulihkan perekonomian di masyarakat. REKA Bogor selaku Forum Ekraf Kota Bogor melaksanakan program MeREKA (connect), REKAnan (collaborate), dan REKAyasa (commerce). Program ini dimulai dengan mengumpulkan elemen pentahelix ABCGM, akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media, dari 17 subsektor ekonomi kreatif:

  • Aplikasi,
  • Pengembangan Permainan,
  • Arsitektur,
  • Desain Interior,
  • Desain Komunikasi Visual (DKV),
  • Desain Produk,
  • Fashion,
  • Film Animasi dan Video,
  • Fotografi,
  • Kerajinan Tangan (Kriya),
  • Kuliner,
  • Musik,
  • Penerbitan,
  • Periklanan,
  • Seni Pertunjukkan,
  • Seni Rupa dan
  • TV dan Radio