Kota Bogor Peringati Hari Teater Sedunia dengan Pementasan Hingga Temu Wicara

Forum Teater Bogor (FTB) bersama Forum Pelaku Ekonomi Kreatif Kota Bogor (Reka Bogor) menggelar peringatan Hari Teater Sedunia bertajuk “Diameter – Dialog & Membaca Teater” di Auditorium Perpustakaan Kota Bogor, Minggu (26/3). Acara dibuka dengan pemutaran fIlm berjudul “Meurih” produksi Bale Film. Film ini merupakan kolaborasi sineas dengan para seniman teater di Bogor.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor, Rudiyana, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, Iceu Pujiati, sejumlah kelompok teater independen, kelompok teater kampus, dan teater pelajar.

Dalam sambutannya, Iceu mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan akan senantiasa mendukung berbagai kegiatan para seniman. Iceu juga menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk membuka dialog dengan para pelaku seni di bidang seni pertunjukan, baik teater maupun seni pertunjukan lainnya. Menurutnya, pemerintah perlu bersinergi dengan para seniman untuk menciptakan ekosistem seni di Kota Bogor.

“Disparbud akan men-support kegiatan kegiatan para seniman, dan terbuka membuat dialog dengan para pelaku sektor-sektor kesenian lainnya. Bersinergi dengan kalian. Kadisparbud akan berjalan bersama dengan para Teaterawan Kota Bogor, ” kata Iceu dalam sambutannya.

Peringatan Hari Teater Sedunia ini diramaikan dengan pertunjukan pantomim dari Jempling Mime Studios, pembacaan puisi oleh Para Perempuan Puisi dan pendiri Teater KaliYuga, Bram Gerung, serta temu wicara teater. Temu wicara ini menghadirkan Ketua Reka Bogor Georgian Marcello, Penggagas Forum Teater Madya Audy Ragadi Putra, dan seniman teater dari Ikatan Drama Jakarta Barat Joind Bayuwinanda. Dalam temu wicara ini, para pembicara berbagi pengalaman dan perspektifnya dalam berkegiatan teater di wilayahnya masing-masing.

Georgian Marcello atau yang akrab disapa Jorji mendorong pelaku seni teater berinovasi dalam menciptakan pasar baru, terutama dalam menghadapi pasar industri kreatif yang terus berubah. Dengan berinovasi, menurut Jorji, seniman teater bisa terus berkarya dan dihargai tanpa harus membebani ekonomi para pemain hingga “berdarah-darah”. Jorji mencontohkan, seni pertunjukan teater bisa menjadi bagian daya tarik lokasi wisata di Kota Bogor. Jorji pun menegaskan, Reka siap menjembatani para seniman teater dalam hal inovasi tersebut.

“Teman teman di subsektor seni pertunjukan, khususnya bidang teater, harus mau dan siap berinovasi. Kita jangan mau kalah dengan pasar yang sudah berubah, supaya temen-temen bisa terus berkarya dan dihargai tanpa berdarah-darah. Misalnya Pelaku Teater bisa menyuguhkan pertunjukan di tempat wisata bagi para turis. Dengan ini ekonomi kreatif mampu mendukung Bogor sebagai Kota Wisata. Untuk itu Reka Siap menjembatani para pelaku untuk menginisiasi ide ini,” ujar Jorji.

Usai temu wicara, acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan musik teatrikal dan ditutup dengan buka puasa bersama.